Ilmu Komputer (Computer Science) |
Pertanyaan mengenai "apa itu ilmu komputer (computer science)?" tidak memiliki jawaban yang tulen. Setiap teknokrat memiliki berbagai macam paradigma sehingga definisi tentang ilmu komputer menjadi sangat bervaiasi. Namun demikian, ada kesepakatan tidak tertulis bahwa ilmu komputer merupakan bidang majemuk yang mencakup bidang ilmiah (scientific) dan keteknikan/ keinsinyuran (engineering) yang termanifestasikan dalam proses pemecahan masalah algoritmik. Kemudian bidang tersebut memerlukan paling tidak dua jenis nilai laten, yaitu nilai seni (artistic) dan kreatifitas dalam berfikir (creative thinking). Secara umum juga telah disepakati bahwa ilmu komputer hanya sebatas buah pikir yang bersifat konseptual saja, kemudian komputer hanya berposisi sebagai alat (means/ tools) untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang timbul dalam ranah ilmu komputer.
Pembatasan paradigma sangat diperlukan, sehingga ada penyempitan cara memandang eksistensi ilmu komputer. Ada tiga patokan untuk mendefinisikan ilmu komputer sehingga secara semu bisa menghasilkan definisi yang tulen, yaitu paradigma berdasarkan segi teori, abstraksi (proses pemodelan/ modeling), dan desain. Dari segi teori-nya, ilmu komputer memiliki akar pandang berupa matematika. Dari segi abstraksi-nya, ilmu komputer memiliki akar pandang berupa metode-metode eksperimen yang bersifat ilmiah (sains). Dari segi desain, ilmu komputer rmemiliki akar pandang berupa keteknikan/ keinsinyuran.
Kemudian, dari beberapa batasan tersebut dapat dipahami bersama bahwa ilmu komputer tidak sepenuhnya berasaskan proses-proses ilmiah (sains). Kemudian, kata komputer pada istilah ilmu komputer selalu disesatkan dengan segala sesuatu yang harus berhubungan dengan komputer. Padahal, posisi komputer dalam ilmu komputer hanya sebagai alat (means/ tools). Analogi sederhananya adalah astronomi bukan sekedar mengkaji tentang teleskop, demikian juga ilmu komputer tidak sekedar mengkaji tentang komputer.
Kesesatan (misleading) pendefinisian ilmu komputer juga berpengaruh terhadap penyajian keilmuannya dalam pendidikan. Kepaduan antar kurikulum yang bermaksud untuk memberi sajian ilmu komputerpun menjadi kurang. Kesesatan tersebut kemudian ikut diramaikan dengan banyaknya istilah-istilah asing yang muncul seperti information technology, information and communication technology, information system, informatics, computer engineering, dan software engineering. Kemudian, istilah-istilah asing tersebut diserap mentah-mentah ke bahasa-bahasa tertentu sehingga menambah tingkat kesesatan pemahaman tentang konten ilmu komputer itu sendiri.
Kesimpulan yang ingin disampaikan di tulisan ini adalah bahwa:
Ilmu komputer berhubungan dengan apa saja masalah yang bisa dipecahkan dengan model algoritmik (computable) dan cara-cara penggunaan model algoritmik tersebut.
Ilmu komputer merupakan bidang majemuk yang dinaungi bidang matematika, sains, dan keteknikan secara bersama-sama.
Ilmu komputer memiliki bidang peranakan (subfields) dan memiliki hubungan dengan bidang lain seperti biologi, ekonomi, kedokteran, dan hiburan.
Ilmu komputer banyak disesatkan (baik istilah maupun konten) sehingga diarahkan bahwa ilmu komputer hanya sebatas alat.
Kemudian, mungkin muncul beberapa pertanyaan di benak guru ilmu komputer, yaitu:
- Haruskah pembelajaran ilmu komputer berbeda dengan pembelajaran matematika, sains, keteknikan, dan seni? Kalau iya, bagaimana? Kalau tidak, mengapa?
- Apakah penting ada pembelajaran ilmu komputer di jenjang pendidikan menengah (semisal, SMK)?
- Konten seperti apa yang seharusnya muncul pada pembelajaran ilmu komputer di tahun pertama untuk jenjang pendidikan menengah (semisal, SMK)?